Ruang uji petik kelas unggulan MIPA PRO pagi itu terasa berbeda. Suasana serius namun hangat menyelimuti ketika Aditya Rizky Maulana, siswa kelas 11 MIPA PRO, tampil di hadapan para guru untuk memaparkan materi bertema “Metabolisme Puasa: Biokimia Tubuh dan Ibadah Shaum.” Dengan percaya diri, Aditya menjelaskan bagaimana tubuh manusia melakukan penyesuaian luar biasa saat menjalani ibadah puasa.
Dalam pemaparannya, Aditya menjelaskan bahwa metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia dalam tubuh yang mengubah zat makanan menjadi energi dan menjaga keseimbangan hidup. Ia membedakan dua proses utama:
Aditya kemudian menjelaskan secara rinci bagaimana tubuh beradaptasi saat berpuasa. Sejak jam-jam awal hingga hari ketiga, tubuh melalui empat tahap metabolik — mulai dari glikolisis, glikogenolisis, gluconeogenesis, hingga ketogenesis, di mana tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi utama.
“Ketika kita berpuasa, tubuh tidak sedang lemah, tetapi justru sedang menyusun ulang sistem energinya agar lebih efisien,” ujarnya tegas.
Para guru terlihat antusias mendengarkan. Aditya juga mengaitkan konsep ilmiah ini dengan nilai spiritual puasa. Ia menukil ayat Al-Qur’an Q.S. Al-Baqarah: 183 yang menegaskan tujuan puasa sebagai jalan menuju takwa, serta hadis Rasulullah ﷺ ‘Ash-shaum junnah’ — “Puasa adalah perisai.”
Dengan gaya penyampaian yang sistematis dan bernuansa religius, Aditya membuktikan bahwa ilmu biologi dan ibadah tidak bisa dipisahkan; keduanya saling melengkapi dalam menumbuhkan kesadaran tentang kebesaran ciptaan Allah.
Kegiatan uji petik ini kembali membuktikan bahwa kelas unggulan MIPA PRO bukan hanya mencetak siswa cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter ilmiah dan spiritual. Dari tubuh yang berpuasa, kita belajar tentang disiplin energi, kesabaran, dan keimanan.
Mari terus dukung para santri Al-Muhajirin agar terus melangkah menjadi generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya dalam membangun harmoni antara sains dan iman.
Tinggalkan Komentar