Santri kelas 11 SMA MA Al-Muhajirin tengah menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti proses tashih, salah satu tahap penting dalam persiapan untuk memperoleh Sertifikasi Guru Al-Qur'an. Tashih ini merupakan salah satu dari rangkaian program pembinaan tahsin yang telah berlangsung di sekolah. Program ini dirancang untuk memastikan santri memiliki pemahaman dan kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
Pembinaan tahsin di SMA MA Al-Muhajirin dilakukan secara intensif dan berkelanjutan oleh para guru tahsin yang berkompeten di sekolah. Dipimpin oleh Ust. Nenda Nuroniah, S.Ud, selaku Koordinator Tahsin, program ini memberikan bimbingan mendalam tentang cara membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar. Tahsin ini tidak hanya fokus pada pelafalan huruf dan makharijul huruf, tetapi juga mencakup pemahaman tentang hukum-hukum tajwid yang harus diterapkan dalam membaca Al-Qur'an.
Setelah santri berhasil menyelesaikan tahap pembinaan tahsin, mereka akan mengikuti proses tashih sebagai tahap akhir sebelum mendapatkan Sertifikasi Guru Al-Qur'an. Tashih ini dilakukan oleh Pentashih yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya, yaitu Ust. Kirom, Koordinator Daerah (Korda) Ummi Purwakarta, dan Ust. Tamid, S.Pd.I. Keduanya merupakan tokoh yang dihormati dalam bidang Al-Qur'an dan memiliki pengalaman luas dalam membimbing dan menguji kemampuan membaca Al-Qur'an para santri.
Selama proses tashih, santri diuji dalam berbagai aspek, termasuk kefasihan dalam membaca Al-Qur'an, ketepatan tajwid, serta kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa pembinaan tahsin. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap santri yang lulus tashih benar-benar layak untuk mengajar Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Antusiasme santri dalam mengikuti tashih ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjadi pengajar Al-Qur'an yang mumpuni. Mereka menyadari bahwa memperoleh Sertifikasi Guru Al-Qur'an bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menyebarkan ilmu Al-Qur'an kepada orang lain.
Dengan adanya pembinaan tahsin dan tashih yang ketat, SMA MA Al-Muhajirin tidak hanya menghasilkan santri yang cakap dalam membaca Al-Qur'an, tetapi juga membentuk generasi muda yang siap menjadi pendidik Al-Qur'an yang berkualitas. Keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari peran aktif guru-guru tahsin, Pentashih, serta semangat belajar yang tinggi dari para santri.
Di masa depan, diharapkan semakin banyak santri yang berhasil mendapatkan Sertifikasi Guru Al-Qur'an, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada masyarakat luas dan menjadi teladan dalam kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur'an. (Antri)
Tinggalkan Komentar