Dalam kajian rutin Rabu ini yang dipimpin oleh KH. R. Marpu Muhidin Ilyas, MA, beliau menguraikan makna dari bait syair 10 pilar yang mengandung tentang perjalanan manusia menuju akhirat. Berikut adalah ringkasannya :
Perjalanan Melalui Sirat: Setiap manusia akan melewati jembatan Sirat setelah kehidupan dunia berakhir. Sirat ini adalah jembatan yang sangat tajam, lebih tajam dari pedang, dan sangat tipis, lebih tipis dari sehelai rambut. Sirat menjadi penentu nasib akhir manusia; siapa yang berhasil melewatinya akan masuk surga, sedangkan yang gagal akan jatuh ke dalam neraka yang menganga di bawahnya.
Keselamatan di Sirat: Keselamatan dalam melewati Sirat hanya bisa dicapai dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Di akhirat, manusia masih sangat membutuhkan hidayah dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam ucapan ahli surga yang bersyukur atas petunjuk-Nya.
Keterbatasan Logika Dunia: Logika dunia tidak bisa digunakan untuk memahami realitas akhirat, sebagaimana logika dunia tidak dapat digunakan untuk memahami alam rahim. Karena itu, persiapan spiritual dan amalan di dunia sangat penting untuk keselamatan di akhirat.
Nasib Orang Durhaka: Orang yang durhaka di dunia akan celaka di akhirat. Perbuatan yang melawan Allah akan membuat mereka tergelincir dari Sirat dan jatuh ke dalam neraka. Bagi orang kafir, kekekalan di neraka adalah kepastian.
Akhirat Sebagai Hasil dari Dunia: Akhirat adalah hasil dari amalan di dunia. Surga diperuntukkan bagi orang beriman, sedangkan neraka untuk orang kafir. Orang mukmin yang berdosa akan dibersihkan terlebih dahulu sebelum masuk surga, sementara dosa syirik yang tidak ditaubati tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Pentingnya Taubat dan Istighfar: Setiap hari, seorang mukmin harus selalu beristighfar untuk membersihkan dosa-dosanya dan mencegahnya menjadi kebiasaan yang berulang (isror). Penting untuk tidak meninggalkan dosa yang belum ditaubati, karena dosa tersebut bisa menghalangi keselamatan di akhirat.
Kekuatan Niat Baik: Gudang kebaikan yang paling berharga adalah niat-niat baik yang tersimpan di hati. Setiap amaliah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan memiliki nilai besar di sisi Allah SWT.
Syafaat di Akhirat: Syafaat adalah pertolongan yang dimohonkan oleh Rasulullah SAW kepada Allah SWT untuk keselamatan umat manusia di hari akhir. Syafaat ini menjadi harapan bagi setiap mukmin untuk memperoleh rahmat Allah dan selamat dari siksa neraka.
Dengan memahami dan merenungkan poin-poin ini, kita diingatkan untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan amalan sebagai bekal menuju kehidupan akhirat yang abadi.
_"Satu hal yg tidak akan pernah saya sesali dalam hidup adalah pernah mencicipi manisnya belajar di MA Al Muhajirin, karena apa2 yg saya pelajari disana sangat sangat membantu proses belajar saya sekarang di Universitas Al Ahgoff, Yaman. kurikulum pelajaran di MA Al Muhajirin adalah pondasi dasar dan Inti dari pelajaran disini, jadi ibaratnya belajar d MA Al Muhajirin trs lanjut ke Universitas Al Ahgaff adalah nerusin Ngaji"._
Aben Bunyamin,Lanjut di Universitas Al-Ahghof Yaman
Tendensi perkembangan zaman, mengubah budaya literasi dan belajar. Kolaborasi karya ulama terdahulu (turats) dengan sistem pendidikan modern, membangun generasi baru yang lebih baik. Ketika umumya lembaga pendidikan berkubu pada dua sistem, namun Al-Muhajirin, mengkolaborasikan dua sistem menjadi satu sistem yang terpadu. Terus menjaga tradisi maupun karya ulama terdahulu, namun tetap relevan mengikuti zaman. Elaborasi Asatidz Al-Muhajirin, menumbuhkan generasi islami modern, tanpa menghilangkan tradisi yang ada.!
Akmal wiraargadinata Lanjut di Universitas Al-Azhar
Terima kasih Al-Muhajirin yang telah mengajarkan tentang pentingnya mengintegrasikan antara ilmu dan amal. Seiring dengan terus bergulirnya waktu, setelah 4 tahun lulus dari Al-Muhajirin semakin terasa manfaat dan keberkahan menuntut ilmu di Al-Muhajirin.
Havara Salma MuthmainnahLanjut di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tinggalkan Komentar