"Pesan Mengejutkan di Upacara Senin: Jaga Adab atau Hina Diri, Sayangi Sesama atau Terjerumus Zalim?"
Purwakarta, 05 Agustus 2024 – Upacara bendera di Pondok Pesantren Al-Muhajirin hari ini mengungkapkan dua amanat penting yang menggugah hati, disampaikan secara terpisah untuk santri putra dan putri. Kedua amanat ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya menjaga adab, ilmu, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.
Pada sesi upacara untuk santri putra, H. Muhammad Fuad Mas'ud, M.H., yang bertindak sebagai pembina upacara, memberikan peringatan keras terkait pentingnya menjaga adab dalam tutur kata. "Siapa yang tidak bisa menjaga adabnya, apalagi dalam bertutur kata, maka ia tidak mampu menjaga ilmunya Rasulullah," ujarnya tegas. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sarana di pesantren sebagai wujud penghormatan terhadap ilmu yang diperoleh. "Semua aktivitas yang dilakukan dengan tujuan menjaga ilmu Rasulullah akan membawa kemuliaan, sebaliknya yang merusak akan hina," tambahnya.
Sementara itu, di sesi upacara untuk santri putri, Iis Siti Aisyah, S.Ag., mengangkat isu yang tak kalah pentingnya, yakni tentang kasih sayang dan bahaya bullying. Beliau mengajak para santri putri untuk merenungkan pentingnya menyayangi sesama dan menjauhi perilaku yang merendahkan orang lain. "Allah SWT menciptakan kita dengan berbagai perbedaan, dan kita harus saling menghargai dan menyayangi," ujarnya sambil mengutip hadits Rasulullah SAW dan Surat Al-Hujurat yang dengan tegas melarang perilaku menghina atau mengolok-olok orang lain.
Iis Siti Aisyah menegaskan bahwa bullying tidak hanya merusak fisik, tetapi juga hati dan jiwa seseorang. Beliau mengajak para santri untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta berani melaporkan tindakan bullying jika terjadi. "Bullying adalah bentuk kezaliman yang tidak boleh ada di antara kita," tegasnya.
Kedua amanat ini menegaskan bahwa kehidupan di pesantren harus didasari oleh adab yang baik dan rasa kasih sayang terhadap sesama. Para santri diharapkan mampu menjaga ilmu Rasulullah dengan menjaga adab, lingkungan, dan fasilitas pesantren, serta menciptakan komunitas yang saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Pesan dari kedua pembina ini menjadi pengingat kuat akan pentingnya menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan empati, demi mencapai kemuliaan di dunia dan akhirat.
Tinggalkan Komentar